Jangan memudahkan pekerjaan anak!



Tadi malam, tiba-tiba saja anak saya minta dibelikan sampul buku. Padahal siangnya buku tulisnya sudah dimasukkan kedalam tas biar besok pagi tidak perlu repot-repot mencari buku. Demi menuruti keinginan anaknya maka ayahnya meskipun jam sudah mendekati jam sembilan malam terpaksa pergi ke toko untuk membelikan sampul buku.
Tidak sampai dua puluh menit, ayahnya sudah datang membawa sampul buku. Dengan segera dibuka plastik pembungkus sampul tersebut. Kemudian buku yang sudah dimasukkan tas dikeluarkan kembali. Lalu anak saya meminta saya untuk menyampulkan bukunya. Saya katakan padanya agar disampuli sendiri. Ia tetap meminta saya agar mau menyampuli bukunya dengan alasan ia tidak bisa tapi menyampuli. Menanggapi ini saya katakan padanya agar berusaha terlebih dahulu. Mendengar perkataan saya, ia pun mulai menyampuli bukunya.
Memang saya selalu mengajarkan anak saya untuk bisa mengatasi permasalahannya sendiri. Saya ingin agar anak saya memiliki kemampuan dan kreatifitas dalam mengahadapi masalah yang dihadapinya. Menurut saya dengan membiarkan anak mengatasi masalah sendiri hal ini akan menciptakan kemandirian dan ia tidak akan tergantung kepada orang lain.
Tidak dipungkiri terkadang, dengan alasan kasihan dan tidak tega orang tua sering menyelesaikan tugas yang harus diselesaikan oleh sang anak. Jika hal ini terus kita lakukan maka anak kita tidak bisa mandiri dan selalu bergantung kepada kita.
Memang hasil dari pekerjaan anak tidak sebagus yang kita kerjakan. Tetapi dari hal tersebut anak bisa belajar cara menyelesaikan sebuah pekerjaan. Meskipun hasil menyampuli bukunya tidak Serapi saya, tetapi anak saya sudah berusaha dan belajar supaya bisa. Bagi saya yang terpenting bukanlah hasilnya tetapi adalah prosesnya.

Komentar

Postingan Populer