Tak perlu kecewa, selalu ada jalan bagi yang berusaha



Beberapa hari yang lalu saat saya dan suami berangkat kerja diperjalanan baju suami tekena percikan bara api. Hal karena ada pembakaran sampah di sebuah sisi jalan. Karena angin yang berhembus terlalu kencang maka bara api terpercik sampai ke jalan raya. Sebenarnya tangan suami sudah berusaha menghalau agar percikan tersebut tidak mengenai tangan. Tetapi gerakan tangan suami kalah cepat dengan percikan api yang mendarat di baju. Alhasil baju batik suami terbakar sebanyak dua lubang. Meskipun lubangnha kecil tapi cukup menganggu pemandangan.
Saat hal itu terjadi perasaan saya dan suami agak sedih. Karena baju yang terkena percikan api tersebut adalah seragam terbaru dari tempat kerja. Dan baru beberapa kali dipakai. Saat itu saya dan suami sempat kepikiran kenapa yang kenapa baru api bukan baju yang jelek saja. Sehingga tidak menimbulkan kekecewaan dan bisa dijadikan alasan untuk membeli baju baru.
Melihat kejadian ini kemudian saya menganalogikan ketika kita sedang mengalami sebuah ketidakmujuran/ masalah. Hal pertama yang kita lakukan biasanya menyalahkan keadaan. Padahal sebenarnya menyalahkan keadaan sama sekali tidak merubah keadaan. Seperti dengan baju berlubang tadi, dengan menyalahkan keadaan tidak akan membuat baju tersebut kembali utuh. Maka saya segera memutuskan untuk tidak berfikir seandainya begini atau seandainya begitu. Lalu saya segera berfikir bagaimana agar baju ini tetap bisa dipakai karena sangat disayangkan jika baju tersebut pensiun dini. Akhirnya saya mencari warna kain yang sama dengan baju tersebut lalu menambalnya. Dengan demikian baju tersebut bisa dimanfaatkan kembali.
Oleh karenanya, hal terbaik yang kita lakukan adalah menikmati dan kemudian mencari solusi. Bukankan tuhan membekali umatnya dengan akal. Akal tersebut digunakan untuk mencari solusi bukan untuk meratapi ataupun menyalahkan keadaan untuk mencari pembenar. Karena selalu ada jalan keluar bagi orang yang mau berfikir.
Jangan terlalu lama memendam kekecewaan ataupun kesedihan dengan berteman seandaiya. seandainya saya begini dan seandainya saya begitu pasti tidak akan terjadi hal seperti inj. Berfikir seperti in sebenarnya tidak masalah, tetapi jika berujung pada menyalahkan keadaan itu yang tidak benar. Seharusnya berfikir seperti ini adalah untuk sarana evaluasi untuk mencari solusi dari masalah yang dihadapi. Namun pada kenyataannya, banyak orang yang terjebak dengan pikiran berandai-andainya. Sehingga tidak bisa keluar atau bahkan tidak bisa menemukan solusi dari masalah yang dihadapi.
Maka saat menghadapi sebuah masalah, secepatnya kita sudahi perasaan berandai-andai, karena itu bukanlah solusi. Bersegeralah berfikir agar masalah seger teratasi.

Komentar

Postingan Populer