Tradisi selamatan sebelum memanen padi



Di daerah asal saya ada tradisi unik sebelum memanen padi, yang disebut "Methil". Tradisi ini berupa tasyakuran/ selamatan kecil yang dilakukan oleh pemilik sawah sebelum memanen padinya. Selain itu tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur dan terima kasih atas karunia yang diberikan oleh yang maha kuasa.
Meskipun sama-sama selamatan, namun ada beberapa hal khusus yang membedakan selamatan ini dengan selamatan lainnya. Biasanya selamatan dilakukan dimalam hari atau tapi kalau Methil ini dilakukan dipagi hari sekitar jam 7 atau jam.setengah 8. Jika dalam selamatan itu yang diundang adalah orang dewasa laki-laki. Berbeda dengan Methil yang diundang adalah tentangga sekitar baik laki-laki maupun perempuan namun jumlahnya sedikit 4 sampai 6 orang. Sisanya adalah anak-anak kecil laki-laki maupun perempuan. Bagi anak-anak metil adalah acara selamatan paling ditunggu-tunggu karena merek akan diundang untuk mengikuti selamatan tersebut.
Untuk sajian tumpengnya terdiri dari nasi yang dibentuk kerucut. Lalu untuk lauknya ada rempeyek, urap-urap, kering tempe kadang ada ayamnya namun terkadang juga tidak ada. Selain itu ada juga jajanan lepet, lepet ini terbuat dari beras ketan kemudian dibungkus dengan daun bambu setelah itu direbus dalam air. Proses pembuatan lepet hampir sama dengan dengan lontong yang membedakan hanyalah bahan dan daun pembungkusnya.  Saat metil lepet adalah makanan favorit yang paling disukai oleh anak-anak. Rasanya sangat lezat dan juga ada gurihnya. apalagi jika beras ketannya berwarna hitam. Rasa lepet akan semakin nikmat.
Biasanya untuk membaca doa akan dipimpin oleh sesepuh keluarga atau juga orang yang paling tua yang berada dilingkungan tersebut. Dan doanya biasa dibaca dalam bahasa Jawa. Setelah selesai dibacakan doa maka nasi tumpeng beserta lauknya akan segera di bagi oleh orang-orang dewasa  yang hadir dalam selamatan tersebut.. Sedangkan para anak kecil menunggu giliran untuk diberikan berkat. Setelah semuanya mendapatkan berkat, mereka kemudian akan langsung pulang ke rumah dan akan memakan nasi bersama-bersama dengan keluarganya. Lalu sipemilik hajat akan segera berangkat ke sawah untuk memamen padinya.
Itulah tradisi yang dilakukan oleh warga didesa saya sebelum mereka sebelum memulai memanen padinya. Sederhana tapi penuh makna.

Komentar

Postingan Populer