Inilah cara menggunakan gawai agar bermanfaat buat anak


Banyak orang beranggapan memberikan mainan gawai pada anak dianggap sesuatu yang tidak baik. Karena akan memberikan dampak negatif. Saya pun setuju dengan beberapa dampak negatif yang diberikan gawai. Namun di sisi lain saya juga setuju kalau gawai juga bisa bermanfaat bagi  anak. Menurut saya dampak negatif  akan berlaku jika mereka menggunakan secara berlebihan. Dan gawai tidak akan memberikan dampak yang negatif jika di gunakan secara bijak.
Dalam kehidupan sehari-hari gawai juga membantu saya untuk mengasuh anak. Saat saya masak di dapur biasanya saya berikan gawai ke anak balita saya agar ia  bermain dengannya. Karena menurut saya area dapur berbahaya bagi anak balita. Tentunya saya juga memilihkan tayangan yang sesuai dengannya. Misalnya lagu anak-anak.
Sedangkan  untuk anak saya yang sudah sekolah di SD, saya gunakan gawai untuk mendownload  materi tentang pelajaran sekolahnya. Selain itu saya juga  sering menguji kemampuan anak saya dengan memberikan soal-soal yang saya download melalui gawai. Menurut saya ini lebih mudah dan murah karena tidak usah di print.
Berikut ini adalah beberapa cara agar anak tetap bisa bermain gawai tetapi tidak sampai kecanduan.
Pertama. Membuat kesepakatan dengan anak. Dengan anak saya yang sudah sekolah di SD saya terbiasa membuat kesepakatan tentang durasi penggunaan gawai dan juga jadwal penggunaannya. Biasanya anak saya menggunakan gawai setelah pulang dari sekolah. Saya dengan anak saya membuat kesepakatan bahwa durasi penggunaan gawai hanya satu jam lebih dari itu tidak boleh.
Memang tidak mudah membuat kesepakatan dengan anak. Seringkali mereka berusaha melanggarnya. Namun saat mereka berusaha melanggar suara keras saya segera menggelegar dan ia pun akhirnya menyerahkan gawainya kepada saya. Membuat kesepakatan dengan anak memang butuh ketegasan agar mereka bisa mematuhinya.
Tidak dipungkiri kadang anak meminta tambahan durasi untuk bermain gawai. Biasanya ketika saya menyepakati keinginannya saya juga akan membuat kontrak dengan anak saya. Misalnya mereka boleh minta tambahan durasi bermain gawai tetapi harus bersedia mengerjakan 40 soal matematika atau harus mau menghapalkannya percakapan bahasa Inggris. Kadang kalau anaknya benar-benar ingin bermain gawai ia mau menyepakati namun kalau tidak ia akan pergi dan mengurungkan niatnya bermain gawai.
Kedua. Ajarkan anak untuk bijak menggunakan teknologi. Misalnya perkenalan anak pada aplikasi pembelajaran. Seperti menggunakan gawai untuk belajar bahasa Inggris. Atau juga untuk mengerjakan latihan-latihan soal. Ada banyak aplikasi untuk belajar bagi para pelajar. Anak bisa memilih sesuai dengan materi kesukaannya. Dengan demikian penggunaan gawai tidak hanya untuk bermain tetapi juga sebagai sarana belajar.
Ketiga. Gunakan gawai hanya karena terpaksa. Kalau ini saya gunakan untuk.anak saya yang masih balita. Ketika saya mengerjakan tugas rumah tangga yang tidak aman bagi anak-anak misalnya mencuci baju ataupun mengepel, memasak di dapur. Saya biasanya memberikan mainan gadget. Namun jika di rumah ada orang misal kakaknya ataupun ayahnya. Saya lebih suka menyuruh mereka untuk mengasuhnya dari pada memberikan mainan gawai.
Demikianlah beberapa cara memanfaatkan gawai secara bijak, agar anak kita mendapatkan manfaat yang postitif. Dengan bijak menggunakan teknologi maka teknologi akan memudahkan pekerjaan kita.

Komentar

Postingan Populer