Inilah manfaatnya bersikap bijak terhadap penilaian orang



Dalam menjalani kehidupan kita akan bertemu dengan orang yang suka dengan kita dan juga orang yang tidak  menyukai kita. Ada orang yang selalu mencari-cari keburukan dan kesalahan kita, meremehkan kita dan juga selalu merasa lebih baik dari kita. Maka jika kita menemui orang yang seperti ini janganlah terlalu dibawa perasaan. Anggaplah ia anugerah dalam hidup kita. Kenapa kita anggap sebagai sebuah anugerah? Karena ia membuat hidup kita lebih bewarna. Dengan adanya orang tersebut kita jadi tahu bagaimana sikap yang disukai orang dan sikap yang tidak disukai orang. Selain itu mental kita kita akan terlatih. Orang yang seperti itu membuat mental kita tahan banting dan tidak mudah baperan.
Bukankah kurang menantang jika disekelilingnya kita semuanya baik? Kenapa karena kita tidak akan pernah belajar untuk menghadapi orang dengan beragam karakter.  Sekali ketemu orang yang tidak suka dengan kita, kita langsung keder hingga baper. Jadi selalulah berfikir positif, mungkin ini adalah cara Allah untuk menguatkan mental kita, mungkin ini cara Allah agar melembutkan hati kita, mungkin Allah ingin mengajarkan kita bagaimana cara memperlakukan orang dengan baik. Jadi selalulah menaruhlah kemungkinan yang positif. Jangan menaruh pikiran negatif. Karena jika kita berfikir negatif sama saja kita menambah beban pikiran kita. Dalam hidup ini orang baik saja ada yang tidak menyukai, apalagi orang yang tidak baik. Jadi jika ada orang yang tidak suka dengan kita tidak usah terlalu dimasukkan pikiran anggaplah ini sebuah kewajaran.
Jika kita bertemu dengan orang yang tidak menyukai kita. Senyumin saja dan balaslah dengan kebaikan, tidak usah dimasukkan kepikiran karena itu akan merusak pemikiran kita. Ingatlah yang menentukan kebahagiaan kita bukan mereka tapi diri kita. Maka kendalikan emosi kita agar tidak terlarut dalam pikiran negatif. Salah satu caranya adalah dengan membalik pola pemikiran kita. Ketika kita disakiti kita merasa jadi korban dan perlu dikasihani. Mungkin pemikiran kita akan seperti ini. Pemikiran seperti ini hanya akan membuat kita baper lebih dalam lagi.
Mari pemikiran seperti ini sekarang kita balik. Jadi yang menjadi korban dan yang perlu dikasihani adalah orang yang tidak menyukai kita dan suka nyiyirin kita. Ia adalah korban dari ketidakdewasaan pemikiran dirinya. Ia adalah korban dari kurangnya wawasan. Ia adalah korban dari perasaan negatifnya. Orang seperti ini sangatlah perlu kita kasihani. Ketika orang sudah berfikiran dewasa maka ia akan enggan mencari keburukan-keburukan orang, ada agenda besar yang harus dijalankan dari pada mengurusi orang lain. Orang bijak selalu berfikir tidak ada untungnya mencari keburukan-keburukan orang lain yang jauh lebih terpenting adalah mencari keburukan diri sendiri. Orang yang wawasannya luas pasti akan menghabiskan waktunya untuk melakukan hal-hal yang bisa memberikan manfaat bagi orang lain. Ia akan berfikir bahwa waktunya dan energinya  sangatlah berharga sehingga ia tidak akan menghabiskan waktu dan energinya hanya demi perbuatan yang sia-sia.
Jadi dari sini kita bisa lihat bahwa sebenarnya yang layak dikasihani adalah mereka yang telah menaruh kebencian dihati mereka. Bayangkan saja waktu, energi dan pemikirannya habis untuk mengurusi dan memikirkan hal-hal yang sia-sia dan jauh dari kebermanfaan. Oleh karenanya jangan sekali-kali kita membalas perbuatan buruk kita dengan melakukan perbuatan buruk juga. Itu sama sekali tidak menyelesaikan permasalahan. Jika demikian maka tidak ada bedanya kita dengan mereka. Balaslah sikap mereka dengan keramahan yang kita milik, hargai dan hormati.
Selain itu tanamkan pula pada diri kita bahwa menaruh kebencian itu sama dengan menjauhkan kebahagiaan dari diri kita. Karena kebencian itu akan mengikis sedikit demi sedikit kebahagiaan yang kita miliki. Selain itu kita juga harus berfikir agar tidak melakukan hal yang seperti itu kepada orang lain. Bersikaplah baik terhadap semua orang meskipun ia tidak baik dengan kita, selalu menghormati dan janganlah meremehkan. Tanamkan kepada diri kita bahwa yang berhak menilai baik buruknya seseorang bukan diri kita tetapi itu adalah hak dari Allah. Kewajiban kita bukan untuk menilai baik buruknya seseorang tetapi kewajiban kita adalah saling menghargai dan menghormati.

Komentar

Postingan Populer