Dengan belajar sejarah akan melahirkan karya yang luar biasa
Saya sangat salut dengan pengarang dari cerita ini karena membuat alur yang begitu natural sehingga tokoh-tokoh fiksi yang disiapkan dalam kisah nyata ini seolah-olah nyata keberadaannya. Pertemuan antara tokoh fiksi Arya kamandanu dengan Prabu Kertajaya dibuat begitu alami seolah-olah peristiwa-peristiwa tersebut pernah terjadi. Kita sama sekali tidak merasakan adanya keanehan dalam alur cerita ini.
Tokoh-tokoh nyata dan fiksi dalam kisah ini menyatu begitu alami dan tidak ada kesan pemaksaan alur. Walaupun dalam catatan resmi kita tidak akan menemukan nama Arya kamandanu sebagai salah seorang panglima Majapahit. Tetapi kita tidak merasakan adanya kejanggalan dalam film tersebut. Begitupun dengan kedatangan Mei Shin dan suaminya ke Indonesia alurnya sangat bagus sekali.
Dari sini saya memberikan apresiasi yang sangat luar biasa bagi penulis ini. Tentunya ia seorang yang sangat paham dengan sejarah karena jika tidak tentu ia tidak akan bisa menghadirkan sebuah kisah yang tak lekang oleh zaman. Tanpa dibarengi dengan pengetahuan yang mumpuni maka tentunya alurnya akan terasa janggal dan terkesan dipaksakan.
Oleh karenanya, belajar sejarah itu tidak sia-sia dan bisa memberikan manfaat. Salah satu buktinya adalah S. Tijab ini. Penguasaan sejarah mampu melahirkan sebuah karya yang melegenda. Bahkan hingga sekarang tokoh-tokoh fiksinya begitu melekat kuat dalam masyarakat Indonesia.
Selain memberikan kesenangan tetapi juga bisa mendatangkan keuntungan secara materi. Jika dari belajar sejarah tersebut kemudian kita mampu melahirkan sebuah karya yang luar biasa. Industri perfilman luar negeri pun juga banyak yang mengangkat film-film sejarah. Kemudian dari film tersebut mereka mampu menghasilkan pundi-pundi uang.
Maka dari itu, cintailah sejarah. Pelajarilah setiap kisah yang ada didalamnya. Sehingga nantinya terlahir sebuah karya luar yang terinspirasi dari kisah nyata.
Komentar
Posting Komentar